Penemuan Mayat Mengambang di Perairan Laut Grajagan

admin

Banyuwangi || Transisinews – Penemuan mayat mengambang di perairan laut Grajagan yang di duga korban dari laka laut kapal yang tenggelam akibat di hantam gelombang laut yang akibat mati mesin yang terjadi di perairan Plawangan Grajagan yang terjadi pada hari Sabtu, 16/7 pukul 19.00 Wib-Selesai.

Pada hari selasa, 19/7 pukul 06.30 Wib Basarnas melakukan patroli gabungan dalam upaya pencarian korban laka laut yang menyebabkan korban hilang dan meninggal yang di duga tenggelam. Setelah mendapatkan informasi dari nelayan yang menemukan mayat mengambang anggota kepolisian dari Satpolairud Polresta Banyuwangi bersama anggota TNI-AL di bantu Basarnas dan nelayan mendatangi lokasi yang di maksud untuk mengevakuasi mayat yang mengambang di perairan Grajagan yang di duga jenazah dari korban yang hilang.

Pencarian korban hilang dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan unsur dari Kepolisian unit Satpolairud, TNI-AL, Basarnas dan Masyarakat sekitar dalam melakukan pencarian korban hilang yang di hantam ombak pada saat akan melakukan aktivitas memancing dengan menggunakan kapal milik nelayan sekitar.

Pasa Hari Sabtu, 16/7 pada pukul 19.00 Wib Satpolairud Polresta Banyuwangi mendapatkan informasi laporan dari masyarakat tentang adanya kejadian tenggelamnya kapal nelayan yang ada di perairan Grajagan. Kapal nelayan Hoky 88 milik Pak Mat yang di nahkodai wawan tenggelam akibat di hantam ombak besar saat mengantarkan 5 pemancing yang hendak memalukan aktivitas memancing.

Kanit Pos Grajagan Bripka S.A Sajidi menjelaskan kronologi penemuan mayat yang ditemukan oleh nelayan yang di duga mayat dari pemancing yang hilang akibat di hantam ombak pada Sabtu lalu. Melaksanakan koordinasi dengan Stake Holder terkait dengan kejadian laka laut yang diduga tenggelam saat memancing di Perairan Plawangan Kecamatan Grajagan Kabupaten Banyuwangi setelah itu melaksanakan kegiatan SAR gabungan dari Unit Grajagan Satpolairud Polresta Banyuwangi, bersama TNI AL Pos Grajagan dan Basarnas Banyuwangi serta masyarakat nelayan dengan menggunakan perahu karet dan kapal nelayan.

Kasat Satpolairud Polresta Banyuwangi Kompol Masyhur Ade, S.I.K, M.H menjelaskan pada hari Selasa tanggal 19 Juli 2022 sekitar pukul 06.30 Wib tim SAR gabungan melaksanakan pencarian korban laka perairan yang terjadi di Grajagan yang diduga tenggelam saat memancing di Perairan Plawangan Kecamatan Grajagan Kabupaten Banyuwangi dengan hasil sebagai berikut : Jam 06.48 Wib telah berhasil menemukan 2 orang korban meninggal di laut yang saat itu pertama kali ditemukan oleh nelayan dan identitas korban adalah sebagai berikut : Zainul, (54) masyarakat yang bertempat tinggal di Genteng Cangakan Kecamatan Genteng dan Muhadi, (42) masyarakat yang bertempat tinggal di Sempu, Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi setelah itu pada Jam 08.14 Wib Satpolairud bersama team melakukan evakuasi korban ke pinggir pantai dengan menggunakan perahu karet milik Basarnas Banyuwangi, Jam 08.23 Wib korban di bawa ke RSU Genteng untuk dilakukan pemeriksaan luar dengan menggunakan mobil ambulance dan Jam 09.30 Wib korban di bawa dari RSU Genteng ke rumah duka untuk disemayamkan.

Bripka S.A Sajidi menjelaskan kejadian na’as tersebut berawal dari matinya mesin kapal Hoky 88 yang di nahkodai Wawan yang membawa yang membawa 5 pemancing yang akan berangkat memancing di Plawangan Grajagan mengalami mati mesin dan kandas. Sehingga membuat kapal dihantam ombak yang mengakibatkan para pemancing terjatuh ke laut dan saat ini 6 orang di temukan dalam keadaan 4 meninggal dan 2 selamat yang selanjutnya korban dilakukan evakuasi ke rumah duka.

Adapun korban meninggal atas nama : Sapuan, (57) masyarakat yang bertempat tinggal di Genteng Maron, Kecamatan Genteng, Abas, (60) masyarakat yang bertempat tinggal di Genteng Maron, Kecamatan Genteng Kabupaten, Zainul, (54) masyarakat yang bertempat tinggal di Genteng Cangakan Kecamatan Genteng dan Muhadi, (42) masyarakat yang bertempat tinggal di Sempu, Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi.

Sedangkan untuk korban selamat atas nama : Wawan, (44) selaku nahkoda kapal Hoky 88 yang bertempat tinggal di desa Grajagan Kecamatan Purwoharjo dan Zainul, (46) th, masyarakat yang bertempat tinggal di Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi.

Masyhur menjelaskan dengan di ketemukan korban yang hilang akibat hantaman ombak pada saat kejadian sabtu silam maka di tutup kegiatan SAR serta memberikan menghimbau kepada masyarakat dan nelayan sekitar untuk selalu menjaga keselamatan diri pada saat di laut ketika cuaca buruk dan membuat laporan dan melaporkan kegiatan SAR hari ke-3 pencarian korban laka laut yang diduga tenggelam saat memancing di Perairan Plawangan Kecamatan Grajagan Kabupaten Banyuwangi.

Sajidi menambahkan dengan di ketemukan korban tenggelam maka kegiatan SAR dihentikan pada saat ini juga karena semua korban telah berhasil di ketemukan, dari pihak keluarga korban tidak ada tuntutan kepada pihak manapun dan menolak untuk di lakukan autopsi dan demikian laporan yang dapat kami laporkan kepada Komandan, dilaporkan situasi Sitkamtibmas Wilayah Perairan Banyuwangi sampai sekarang masih dalam keadaan Aman dan Kondusif serta apabila dikemudian hari ada perkembangan sitkamtibmas terbaru dilapangan akan kami laporkan kepada Komandan pada kesempatan pertama.

Dengan kejadian tenggelamnya kapal milik nelayan akan memberikan pembinaan dan himbauan kembali kepada masyarakat pesisir untuk mengingatkan kembali tentang pentingnya memakai jaket keselamatan serta selalu waspada terhadap perubahan cuaca extrem dan ombak besar yang sering terjadi di perairan laut selatan.”tutup masyhur,”

Pewarta : Putra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Penemuan Mayat Mengambang di Perairan Laut Grajagan

admin

Banyuwangi || Transisinews – Penemuan mayat mengambang di perairan laut Grajagan yang di duga korban dari laka laut kapal yang tenggelam akibat di hantam gelombang laut yang akibat mati mesin yang terjadi di perairan Plawangan Grajagan yang terjadi pada hari Sabtu, 16/7 pukul 19.00 Wib-Selesai.

Pada hari selasa, 19/7 pukul 06.30 Wib Basarnas melakukan patroli gabungan dalam upaya pencarian korban laka laut yang menyebabkan korban hilang dan meninggal yang di duga tenggelam. Setelah mendapatkan informasi dari nelayan yang menemukan mayat mengambang anggota kepolisian dari Satpolairud Polresta Banyuwangi bersama anggota TNI-AL di bantu Basarnas dan nelayan mendatangi lokasi yang di maksud untuk mengevakuasi mayat yang mengambang di perairan Grajagan yang di duga jenazah dari korban yang hilang.

Pencarian korban hilang dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan unsur dari Kepolisian unit Satpolairud, TNI-AL, Basarnas dan Masyarakat sekitar dalam melakukan pencarian korban hilang yang di hantam ombak pada saat akan melakukan aktivitas memancing dengan menggunakan kapal milik nelayan sekitar.

Pasa Hari Sabtu, 16/7 pada pukul 19.00 Wib Satpolairud Polresta Banyuwangi mendapatkan informasi laporan dari masyarakat tentang adanya kejadian tenggelamnya kapal nelayan yang ada di perairan Grajagan. Kapal nelayan Hoky 88 milik Pak Mat yang di nahkodai wawan tenggelam akibat di hantam ombak besar saat mengantarkan 5 pemancing yang hendak memalukan aktivitas memancing.

Kanit Pos Grajagan Bripka S.A Sajidi menjelaskan kronologi penemuan mayat yang ditemukan oleh nelayan yang di duga mayat dari pemancing yang hilang akibat di hantam ombak pada Sabtu lalu. Melaksanakan koordinasi dengan Stake Holder terkait dengan kejadian laka laut yang diduga tenggelam saat memancing di Perairan Plawangan Kecamatan Grajagan Kabupaten Banyuwangi setelah itu melaksanakan kegiatan SAR gabungan dari Unit Grajagan Satpolairud Polresta Banyuwangi, bersama TNI AL Pos Grajagan dan Basarnas Banyuwangi serta masyarakat nelayan dengan menggunakan perahu karet dan kapal nelayan.

Kasat Satpolairud Polresta Banyuwangi Kompol Masyhur Ade, S.I.K, M.H menjelaskan pada hari Selasa tanggal 19 Juli 2022 sekitar pukul 06.30 Wib tim SAR gabungan melaksanakan pencarian korban laka perairan yang terjadi di Grajagan yang diduga tenggelam saat memancing di Perairan Plawangan Kecamatan Grajagan Kabupaten Banyuwangi dengan hasil sebagai berikut : Jam 06.48 Wib telah berhasil menemukan 2 orang korban meninggal di laut yang saat itu pertama kali ditemukan oleh nelayan dan identitas korban adalah sebagai berikut : Zainul, (54) masyarakat yang bertempat tinggal di Genteng Cangakan Kecamatan Genteng dan Muhadi, (42) masyarakat yang bertempat tinggal di Sempu, Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi setelah itu pada Jam 08.14 Wib Satpolairud bersama team melakukan evakuasi korban ke pinggir pantai dengan menggunakan perahu karet milik Basarnas Banyuwangi, Jam 08.23 Wib korban di bawa ke RSU Genteng untuk dilakukan pemeriksaan luar dengan menggunakan mobil ambulance dan Jam 09.30 Wib korban di bawa dari RSU Genteng ke rumah duka untuk disemayamkan.

Bripka S.A Sajidi menjelaskan kejadian na’as tersebut berawal dari matinya mesin kapal Hoky 88 yang di nahkodai Wawan yang membawa yang membawa 5 pemancing yang akan berangkat memancing di Plawangan Grajagan mengalami mati mesin dan kandas. Sehingga membuat kapal dihantam ombak yang mengakibatkan para pemancing terjatuh ke laut dan saat ini 6 orang di temukan dalam keadaan 4 meninggal dan 2 selamat yang selanjutnya korban dilakukan evakuasi ke rumah duka.

Adapun korban meninggal atas nama : Sapuan, (57) masyarakat yang bertempat tinggal di Genteng Maron, Kecamatan Genteng, Abas, (60) masyarakat yang bertempat tinggal di Genteng Maron, Kecamatan Genteng Kabupaten, Zainul, (54) masyarakat yang bertempat tinggal di Genteng Cangakan Kecamatan Genteng dan Muhadi, (42) masyarakat yang bertempat tinggal di Sempu, Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi.

Sedangkan untuk korban selamat atas nama : Wawan, (44) selaku nahkoda kapal Hoky 88 yang bertempat tinggal di desa Grajagan Kecamatan Purwoharjo dan Zainul, (46) th, masyarakat yang bertempat tinggal di Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi.

Masyhur menjelaskan dengan di ketemukan korban yang hilang akibat hantaman ombak pada saat kejadian sabtu silam maka di tutup kegiatan SAR serta memberikan menghimbau kepada masyarakat dan nelayan sekitar untuk selalu menjaga keselamatan diri pada saat di laut ketika cuaca buruk dan membuat laporan dan melaporkan kegiatan SAR hari ke-3 pencarian korban laka laut yang diduga tenggelam saat memancing di Perairan Plawangan Kecamatan Grajagan Kabupaten Banyuwangi.

Sajidi menambahkan dengan di ketemukan korban tenggelam maka kegiatan SAR dihentikan pada saat ini juga karena semua korban telah berhasil di ketemukan, dari pihak keluarga korban tidak ada tuntutan kepada pihak manapun dan menolak untuk di lakukan autopsi dan demikian laporan yang dapat kami laporkan kepada Komandan, dilaporkan situasi Sitkamtibmas Wilayah Perairan Banyuwangi sampai sekarang masih dalam keadaan Aman dan Kondusif serta apabila dikemudian hari ada perkembangan sitkamtibmas terbaru dilapangan akan kami laporkan kepada Komandan pada kesempatan pertama.

Dengan kejadian tenggelamnya kapal milik nelayan akan memberikan pembinaan dan himbauan kembali kepada masyarakat pesisir untuk mengingatkan kembali tentang pentingnya memakai jaket keselamatan serta selalu waspada terhadap perubahan cuaca extrem dan ombak besar yang sering terjadi di perairan laut selatan.”tutup masyhur,”

Pewarta : Putra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *