Banyuwangi || Transisinews – Forum Analisis Kebijakan dan Pembangunan Daerah (FOSKAPDA) mendatangkan Forum Indonesia untuk Tranparansi Anggaran (FITRA) sebagai Narasumber dalam acara “Literasi Anggaran Oublik” di Desa Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi. (27/8)
Kegiatan ini, sebagai upaya FOSKAPDA dalam mengajak masyarakat ikut andil berpartisipasi mengontrol kebijakan yang diambil Pemerintah daerah melalui bedah buku anggaran.
Ketua FOSKAPDA, Veri Kurniawan menjelaskan pada awak media, untuk melek atau paham membaca anggaran maka FOSKAPDA akan sering datangkan narasumber yang kredibel di bidangnya.
“Sebagai kontrol atau penyeimbang kebijakan dan pembangunan daerah, FOSKAPDA akan terus upgrade diri dengan mendatangkan ahli di bidangnya,” ( 26/8)
Ke depan, rencana kita akan datangkan NGO ternama atau narasumber yang mumpuni lagi sebagai narasumber bahan diskusi selanjutnya. Karena saat kita ingin menyuarakan terkait anggaran, maka utama kita harus bisa membaca buku anggaran itu sendiri, imbuh Veri.
Kita ingin kupas satu persatu dengan pembanding daerah lain. Sesuai atau tidak anggaran yang dikeluarkan dan jika ada selah dimana selahnya.
Karena provinsi Jawa Timur cukup lumayan yang di OTT oleh KPK. Jadi kita akan pelajari semua SKPD terkait dengan anggaran yang dikeluarkan, termasuk kebijakan dan kinerja Legislatif.
Dakelan, koordinator Jawa Timur dari FITRA menjelaskan pada awak media, literasi anggaran publik sangat penting untuk masyarakat
Jadi literasi anggaran publik ini untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan masyarakat terkait pengelolaan anggaran daerah
“Ini sangat penting supaya meningkatkan partisipasi warga dalam mengontrol perencanaan dan penganggaran di tingkat daerah terutama di Banyuwangi, karena dengan adanya partisipasi publik yang baik akan mendorong tata kelola penganggaran oleh pemerintah daerah yang baik,”
Fitra sendiri bekerja di Jawa Timur di beberapa daerah termasuk di Banyuwangi ini dalam rangka untuk melaksanakan pendidikan politik anggaran bagi publik, supaya publik ini bisa melek anggaran, mengetahui anggaran dan berpatisipasi juga aspirasi-aspirasi bisa didengar oleh pemerintah daerah yang berkaitan dengan pengambilan kebijakan anggaran, terang Dakelan
Masih Dakelan, harapannya setelah ada literasi ini masyarakat bisa lebih aktif dalam mengontrol perencanaan dan pelaksanaan anggaran supaya anggaran ini bisa lebih efektif untuk menjawab persoalan- persoalan dan tantangan di kabupaten Banyuwangi, selain itu itu bisa menutup celah-celah penyimpangan anggaran
Kegiatan literasi ini cukup bagus dan saya cukup apresiasi kegiatan literasi ini, harapannya bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat dan bisa didengar kan oleh pemerintah daerah, tandas Dakelan.(tim)
Sumber Berita : Verry