Banyuwangi || Transisinews – Dalam pelestarian kearifan budaya lokal sebagai warisan seni kebudayaan dengan cara menanamkan minat dan bakat generasi muda dalam memainkan alat kesenian gamelan sebagai cara untuk melestarikan alat tradisional.
Kegiatan pelestarian kesenian yang di inisiasi oleh padepokan Sastro Jendro Hayuningrat Pangruate Jagad yang bertempat di Tembok Rejo Muncar, Kabupaten Banyuwangi tepatnya di dusun Krajan dengan mengajak para anak-anak usia dini untuk mengenal serta memainkan alat kesenian gamelan.
Adapun alat kesenian gamelan yang di ajarkan di padepokan meliputi Kendhang, Saron, Demung, Bonang, Kenong, Gong, Kempul, Gambang, Slenthem, Gender, Siter, Rebab, suling, Kemanak dan Gendrum.
Gus Rudi yang juga salah satu alumni padepokan mengatakan budaya Jawa tidak lengkap rasanya jika tidak membicarakan alat musik gamelan. Alat musik tradisional Indonesia ini masih terus dilestarikan hingga sekarang bahkan sudah dikenal sampai mancanegara. Gamelan terdiri dari beberapa alat musik tradisional seperti gong, saron, bonang, pelog, dan alat musik pendukung lainnya yang digunakan dalam seni karawitan.
Perlu ketahui bahwa gamelan adalah salah satu musik ansambel tradisional asli milik Indonesia yang sudah ada sejak dahulu. Jadi mengenal alat musik gamelan bisa menjadi cara kita sebagai generasi muda untuk melestarikan budaya Indonesia.
Pimpinan padepokan Sastro Jendro Hayuningrat Pangruate Jagad mas Woko dan mas Supri sebagai generasi yang meneruskan pelestarian kebudayaan karawitan dari mbah Ki Rustam Aji yang juga mendapatkan gelar Ki Ageng Gondo Kusumo.
Gus Rudi yang juga santri dari padepokan dan mendapatkan gelar Raden Tirto Arum menambahkan bahwa dia bangga telah dibesarkan serta menjadi salah satu murid dari padepokan sastro jendro hayuningrat pangruate jagad karena dari padepokan tersebut yang masih memegang teguh dalam melestarikan kearifan budaya peninggalan asli Indonesia.
Harapannya dengan pelestarian ini menumbuhkan minat generasi muda dalam melestarikan tradisi memainkan musik gamelan sebagai warisan budaya yang telah diakui sebagai warisan dunia milik Indonesia.
Pewarta : Putra