Pangkalan TNI AL (Lanal), Polisi Perairan Udara dan Basarnas Melakukan Simulasi Pengamanan Cable Head

admin

Banyuwangi || Transisinews – Pangkalan TNI AL (Lanal), Polisi Perairan Udara dan Basarnas melakukan simulasi tanggap darurat pengamanan obyek vital kabel laut Jawa-Bali. Mereka menyimulasikan penyelamatan obyek vital kabel bawah laut saat ada kapal yang trouble dan terpaksa lego jangkar. Dikhawatirkan membahayakan obyek vital, mereka melakukan aksi penyelamatan dengan cepat.

Simulasi tanggap darurat pengamanan obyek vital kabel laut Jawa – Bali di perairan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Rabu (13/10/2022). Danlanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Ansor mengatakan pengamanan Obyek vital nasional kabel bawah laut ini bagian dari tanggap darurat, antisipasi jika terjadi kondisi darurat pada kabel bawah laut Jawa – Bali yang menjadi obyek vital”.

Unsur maritim dan instansi terkait yang ada di kabupaten Banyuwangi melakukan simulasi pelatihan keamanan kawasan perairan dan udara Banyuwangi dalam rangka kesiapan penyelenggaraan KTT G 20 dalam menjaga nama Indonesia di dunia Internasional.

Kegiatan simulasi yang dilakukan pada hari Kamis, 13/10 pada pukul 09.00 WIB- sampai Selesai bertempat di sekitar perairan selat Bali dalam menjaga kebugaran serta kesigapan anggota dalam menjalankan tugas untuk menyukseskan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi G 20 Bali.

Dari skenario yang buat dalam simulasi yang berlangsung, bahwa anggota piket Satpolairud Polresta Banyuwangi mendapatkan informasi dari masyarakat nelayan dan ASDP bahwa ada penyanderaan serta pembajakan kapal oleh segerombolan perompak yang mencoba untuk mengagalkan kegiatan G-20 dengan cara Lego jangkar di atas Cable head ( kabel bawah laut Jawa – Bali ) dengan maksud agar Cable head tersebut putus sehingga akan mengganggu pelaksanaan KTT G20 di Bali.

Dari informasi yang diterima dari masyarakat beserta ASDP tersebut langsung berkeordinasi dan ditindaklanjuti olehTNI-AL, Polairud, Basarnas dengan Sarana Kapal Polisi X-1033, KAL RAJAKWESI dan RIB Basarnas menindaklanjuti dengan mendatangi lokasi yang di informasikan tempat penyanderaan kapal penumpang yang di kuasai oleh para perompak yang mencoba untuk mengagalkan kegiatan yang sedang berlangsung.

Tim tindak Gabungan TNI-AL, Polairud dan Basarnas melakukan tindakan penyelamatan dan evakuasi sandera dari kelompok penyandraan.

Kanit Binmasair Aiptu I Gede Eka D menjelaskan simulasi dalam rangka latihan gabungan (latgab) antisipasi tindakan terorisme yang mengancam kawasan Obyek Vital Nasional (Obvitnas) dan kapal yang di bajak yang akan lego jangkar di bawah kabel bawah laut (head kabel bawah laut) yang memiliki tegangan listrik 150.000 volt.

Perlu di ketaui kegiatan G20 merupakan sebuah platform multilateral strategis yang menghubungkan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia. G20 memiliki posisi yang strategis di dalam menentukan masa depan pertumbuhan ekonomi dunia. Hal ini dikarenakan secara kolektif, anggota G20 merepresentasikan lebih dari 80 persen perekonomian dunia, 75 persen perdagangan internasional, dan 60 persen populasi dunia.

Dimulai sejak tahun 1999 sebagai pertemuan di tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral, pertemuan G20 semakin intens dilaksanakan dengan KTT tahunan yang diikutsertai oleh masing-masing Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.

Kapal yang di gunakan dalam kegiatan meliputi kapal patroli yang dimiliki oleh Satpolairud, TNI-AL, KSOP, ASDP dan kapal yang di sabotase menggunakan kapal motor penumpang Trisila Bhakti. Penumpang yang ada di dalam kapal berhasil di selamatkan beserta kapal kembali di bawa ke pinggir untuk di evakuasi setelah petugas melumpuhkan para perompak da. kapal kuasai oleh petugas.(Putra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pangkalan TNI AL (Lanal), Polisi Perairan Udara dan Basarnas Melakukan Simulasi Pengamanan Cable Head

admin

Banyuwangi || Transisinews – Pangkalan TNI AL (Lanal), Polisi Perairan Udara dan Basarnas melakukan simulasi tanggap darurat pengamanan obyek vital kabel laut Jawa-Bali. Mereka menyimulasikan penyelamatan obyek vital kabel bawah laut saat ada kapal yang trouble dan terpaksa lego jangkar. Dikhawatirkan membahayakan obyek vital, mereka melakukan aksi penyelamatan dengan cepat.

Simulasi tanggap darurat pengamanan obyek vital kabel laut Jawa – Bali di perairan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Rabu (13/10/2022). Danlanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Ansor mengatakan pengamanan Obyek vital nasional kabel bawah laut ini bagian dari tanggap darurat, antisipasi jika terjadi kondisi darurat pada kabel bawah laut Jawa – Bali yang menjadi obyek vital”.

Unsur maritim dan instansi terkait yang ada di kabupaten Banyuwangi melakukan simulasi pelatihan keamanan kawasan perairan dan udara Banyuwangi dalam rangka kesiapan penyelenggaraan KTT G 20 dalam menjaga nama Indonesia di dunia Internasional.

Kegiatan simulasi yang dilakukan pada hari Kamis, 13/10 pada pukul 09.00 WIB- sampai Selesai bertempat di sekitar perairan selat Bali dalam menjaga kebugaran serta kesigapan anggota dalam menjalankan tugas untuk menyukseskan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi G 20 Bali.

Dari skenario yang buat dalam simulasi yang berlangsung, bahwa anggota piket Satpolairud Polresta Banyuwangi mendapatkan informasi dari masyarakat nelayan dan ASDP bahwa ada penyanderaan serta pembajakan kapal oleh segerombolan perompak yang mencoba untuk mengagalkan kegiatan G-20 dengan cara Lego jangkar di atas Cable head ( kabel bawah laut Jawa – Bali ) dengan maksud agar Cable head tersebut putus sehingga akan mengganggu pelaksanaan KTT G20 di Bali.

Dari informasi yang diterima dari masyarakat beserta ASDP tersebut langsung berkeordinasi dan ditindaklanjuti olehTNI-AL, Polairud, Basarnas dengan Sarana Kapal Polisi X-1033, KAL RAJAKWESI dan RIB Basarnas menindaklanjuti dengan mendatangi lokasi yang di informasikan tempat penyanderaan kapal penumpang yang di kuasai oleh para perompak yang mencoba untuk mengagalkan kegiatan yang sedang berlangsung.

Tim tindak Gabungan TNI-AL, Polairud dan Basarnas melakukan tindakan penyelamatan dan evakuasi sandera dari kelompok penyandraan.

Kanit Binmasair Aiptu I Gede Eka D menjelaskan simulasi dalam rangka latihan gabungan (latgab) antisipasi tindakan terorisme yang mengancam kawasan Obyek Vital Nasional (Obvitnas) dan kapal yang di bajak yang akan lego jangkar di bawah kabel bawah laut (head kabel bawah laut) yang memiliki tegangan listrik 150.000 volt.

Perlu di ketaui kegiatan G20 merupakan sebuah platform multilateral strategis yang menghubungkan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia. G20 memiliki posisi yang strategis di dalam menentukan masa depan pertumbuhan ekonomi dunia. Hal ini dikarenakan secara kolektif, anggota G20 merepresentasikan lebih dari 80 persen perekonomian dunia, 75 persen perdagangan internasional, dan 60 persen populasi dunia.

Dimulai sejak tahun 1999 sebagai pertemuan di tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral, pertemuan G20 semakin intens dilaksanakan dengan KTT tahunan yang diikutsertai oleh masing-masing Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.

Kapal yang di gunakan dalam kegiatan meliputi kapal patroli yang dimiliki oleh Satpolairud, TNI-AL, KSOP, ASDP dan kapal yang di sabotase menggunakan kapal motor penumpang Trisila Bhakti. Penumpang yang ada di dalam kapal berhasil di selamatkan beserta kapal kembali di bawa ke pinggir untuk di evakuasi setelah petugas melumpuhkan para perompak da. kapal kuasai oleh petugas.(Putra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *