Banyuwangi Pemerintah Kabupaten Menggelar Lomba Yang Bertemakan Festival Gendhing Using

admin

Banyuwangi || Transisinews – Dalam melestarikan kebudayaan musik asli Banyuwangi Pemerintah Kabupaten menggelar lomba yang bertemakan Festival Gendhing Using. Tak sekedar festival musik, kegiatan ini juga menjadi ajang pencarian bakat bagi musisi muda Banyuwangi, festival ini juga bertujuan memperkuat budaya musik asli Banyuwangi.

Dalam festival gendhing using yang sudah digelar untuk keempat kalinya ini diikuti 74 peserta yang di ikuti dari tingkat SMA sampai Umur 23 Tahun. Para peserta festival musik Gendhing Using tahun 2022 ini mengikuti proses dari audisi, semi final, dan untuk grand final sendiri nantinya akan di ambil 10 finalis terbaik. Beragam lagu khas Banyuwangi dibawakan dengan baik oleh para peserta. Meliputi dari lagu Sun Akoni, Janjine, Tau Tatu, Kanggo Riko, Salah Tompo, Kelangan, Mbaliko Nong Isun dan Layang Sworo.

Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi patut berbangga hati, karena salah satu mahasiswa dan mahasiswinya menjadi juara dalam acara yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Banyuwangi khususnya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam ajang pencarian bakat muda dalam melestarikan budaya asli Banyuwangi yang sudah berkiprah di event-event kegiatan nasional.

Dalam festival gendhing using banyuwangi yang diselenggarakan pada tanggal 28 Oktober yang juga bertepatan dengan hari sumpah pemuda dan Grand Final pada tanggal 12 Desember 2022 dalam menyambut hari jadi Banyuwangi pada tanggal 18 Desember yang ke 251 Tahun. Acara gendhing using sendiri diselenggarakan oleh dinas Kominfo yang berkerjasama dengan Radio Blambangan FM. dan untuk acara Grand Final sendiri digelar di Amphiteather Radio Blambangan. Ada nilai tersendiri bagi peserta yang ikut dalam ajang kompetisi yang di adakan, disana peserta mengetahui letak apa yang harus di perbaiki lagi dalam bernyanyi supaya dapat menyajikan suara yang bagus sesuai dengan pakem lagunya.

Wakil Rektor III yang juga sebagai Pembina UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Paduan Suara “Swara Wangi Timur” Yusmia Widiastusi, SP, MM. pada saat di konfirmasi menjelaskan kegiatan yang diselenggarakan oleh dinas Kominfo sebagai giat yang sangat positif dalam menarik minat kaulah muda banyuwangi yang di kenal sebagai generasi Z yang notabene mereka yang lahir 1996-2009 atau yang lebih di sebagai generasi internet. (disebut juga iGeneration, GenerasiNet, Generasi Internet).

Kebanggaan atas raihan prestasi yang di dapat Mahasiswa/Mahasiswi tergambar jelas atas raihan Juara 3 Kategori Putri yang di peroleh Salma Insyirah Safitri dan Juara Harapan 1 Kategori Putra M. Khoiri. Sebagai pembina UKM paduan Suara Yusmia Widiastusi, SP, MM yang lebih dikenal dengan sebutan mamamia oleh anak-anak paduan suara ini sangat bangga atas prestasi yang di dapat mahasiswa/i dalam ajang perlombaan yang di ikuti.

Saat di tanya, Salma Insyirah Safitri dan M. Khoiri mempersembahkan piala tersebut untuk orang tuanya dan untuk kampus tercintanya yang dimana kita sebagai generasi Muda Banyuwangi memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melestarikan kebudayaan asli banyuwangi di tengah-tengah gempuran era teknologi saat ini.

Selain itu, Mamamia sangat mengapresiasi atas program pemerintah kabupaten banyuwangi dalam memberikan fasilitas dan mewadahi generasi muda banyuwangi dalam menyalurkan minat serta bakat dalam dunia tarik suara khususnya dalam membawakan lagu Using secara inovatif dan kreatif dengan memadukan alat tradisional serta mengimplementasikan Tridharma Perguruan Tinggi.

Menurut Mamamia, lagu Using tidak hanya di sukai oleh masyarakat yang ada di Banyuwangi saja, melainkan lagu Banyuwangi disukai dan dinikmati oleh masyarakat luar Banyuwangi bahkan Mancanegara sebagai bukti bahwa musik bisa di jadikan sebagai media Perwujudan dan Implementasi dari pengenalan kebudayaan seni musik Using.

Dari acara Festival Gendhing Using Pada Tahun 2022 yang berlangsung di Amphiteather Radio Blambangan, banyak di ikuti oleh kaulah muda Banyuwangi, yang menujukan bahwa minat generasi muda Banyuwangi dalam melestarikan serta mempertahankan budayanya dari budaya asing. (Putra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *