Banyuwangi || Transisinews – Bapak masalalu dan Ibu masa depan adalah simbol kiasan untuk Negeri Dongeng si Penulis. Hal ini disematkan karena Negeri Dongeng kini dipimpin oleh Ibu Ratu bukan lagi Bapak atau seorang Raja.
Negeri Dongeng kini berada di pangkuan Ibu Ratu yang lemah lembut, murah senyum, santun dan ramah kalau orang jawa bilang ” Sumeh”.
Ibu Ratu adalah istri dari mantan Raja Negeri Dongeng pada kala itu. Tidak asing lagi dimata pemimpin Kerajaan lain siapa mantan raja Negeri Dongeng tersebut dan berapa banyak kekayaan alam yang dimiliki oleh Negeri Dongeng.
Dulu kala, saat Negeri Dongeng dipimpin oleh tuan Raja yang tidak lain adalah suami dari Ibu Ratu sekarang, banyak sayembara yang didengungkan dan di gelar. Tak khayal jika banyak adipati, senopati, bahkan raja dari kerajaan lain berkunjung dan hadir di kerajaan Negeri Dongeng.
Namun perlu diketahui dan disadari oleh sang Raja bahwa masa kejayaan dan eranya sudah berakhir dan kini Negeri Dongeng dipimpin oleh istrinya. Jaman Raja dengan maraknya Korupsi Kolusi Nepotisme yang dibalut dengan lumeran ( Keju ) yang memiliki harga sangat fantastis itu harus diminimalisir dan sedikit dihilangkan oleh Ibu Ratu.
Kini Ibu Ratu memimpin kerajaan Negeri Dongeng. Berilah kesempatan padanya untuk membuat kerajaan ini lebih maju dari sebelumnya dengan cara dan kemampuan Ibu Ratu Sendiri.
Sering kali nampak, wajah atau sosok sang Raja dalam kegiatan sayembara yang diadakan oleh Kerajaan Negeri Dongeng sedangkan Ibu Ratu sendiri tidak nampak karena beliau lebih memilih melakukan hal positif lain untuk rakyatnya yang tidak mampu.
Ibu Ratu sebagai istrimu jika dirumah, namun lepas dari itu Ibu Ratu adalah pemimpin dari Kerajaan Negeri Dongeng.
Harapan Rakyat Jelata Untuk Negeri Dongeng.
Sang mantan Raja jangan terlalu ikut campur dan lebih dominan mengambil alih pekerjaan atau ranah wilayah wewenang Ibu Ratu. Negeri Dongeng ini perlu penyegaran watak dan polah pikir sosok pemimpin.
Lalu harapan lain dari rakyat jelata yang ada di Negeri Dongeng ialah para balatentara kerajaan bisa menguak dan menindak tegas Senopati maupun pemangku jabatan Kerajaan lain yang melakukan tindakan merugikan rakyat maupun Kerajaan Negeri Dongeng.
Rilis : Verry
Pewarta : Putra