Opini  

Tabir Sengkuni Tak Terkuak atau Tak Tersentuh?

admin

Banyuwangi || Transisinews – Lemahnya kekuatan dan kewenangan pasukan keamanan Negeri Dongeng dalam mengungkap tabir Sengkuni dan sejawatnya membuat mereka semakin tepuk dada dan jumawa.

Sengkuni dan Duryudono semakin semangat dan bekerja keras untuk memanjakan ” Bapak ” sang maestro di PT. Pasukan Jembuk – Jembuk.

Mulai jatah 200 juta yang dikeluarkan dan diberikan oleh Duryudono hingga uang dengan jumlah sebesar 9 Miliar untuk melunasi hutang ” Bapak” pimpinan PT. Pasukan Jembuk – Jembuk ke salah satu rekanan usaha, namun hal tersebut tidak pernah tersentuh oleh pasukan keamanan Negeri Dongeng.

Menyimak perbincangan Karmin dan Karmun ala warung kopi:

Karmin : Mun kamu tahu tidak peran Sengkuni sekarang ini? Kalau kamu tahu nanti saya traktir kopi sama pisang goreng

Karmun : Apa memang Min? Kamu ini wong cilik kok ya ngurusi pejabat – pejabat tinggi PT. Pasukan Jembuk – Jembuk .

Karmin: Masak tidak tahu Mun, kamu ini bisanya cuma ngopa ngopi saja. Tidak mau mendengar dan membuktikan obrolan di warung kopi. Itu lo sekarang ini Sengkuni diberi kuasa penuh dibanding Sekretaris lain oleh Anas Pengusaha Angkot.

Karmun : Kuasa penuh gimana to Min?? sambil berfikir dan menyeruput kopi. Kuasa penuh untuk mencari uang apa gimana?

Karmin : Pinter gitu lo kamu Mun. Ya benar, Sengkuni dengan jabatan sekarang ia diberi keleluasaan untuk mengatur semua tentang manajemen PT. Pasukan Jembuk – Jembuk.

Karmun : Sudahlah Min, kita ini wong cilik, tidak usah ikut – ikutan masalah itu. Tapi iya juga ya, kasihan Manajer dan Sekretaris yang lain, wewenang dan wilayah kerjanya banyak diambil alih Sengkuni namun jika ada persoalan yang disuruh tanggung jawab pegawai lain.

Karmin : Ya sudah Mun, karena kamu sudah cerdas dengan tema yang kita bahas, kamu saya traktir kopi dan pisang goreng.

Penulis : Veri Kurniawan ( FOSKAPDA )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *