Bolaang Mongodow- Transisinews. Pembangunan Utama pengendalian Banjir yang berada di bantaran Sungai Ongkag. Kecamatan Dumoga Timur Kabupaten Bolaang Mongondow itu merupakan wujud Kepedulian Pemerintah Pusat dan Provinsi Sulut, agar masyarakat yang berdomisili di sekitar bantaran sungai aman dari musibah musiman, yakni Banjir.
Namun Pembangunan tebing pengendalian banjir, yang menelan anggaran yang begitu fantastis yakni Rp29 Miliar lebih itu baru Tiga (3) bulan rampung sudah ambruk dan terkesan kualitas bangunannya jauh dari yang diharapkan.
Proyek Rp29 miliar lebih yang bersumber dari Dana APBN tahun 2021 dimenangkan oleh PT. Siltro Putra Mandiri, dengan Harga Terkoreksi 29.687.617.165.23
Proyek itu berada pada Satuan Kerja (Satker) SNVT Pelaksanaan Jaringan Air Sulawesi 1 Sulawesi Utara, buruknya Kondisi hasil proyek ini diduga bahan baku tersebut tidak berkualitas atau Tidak sesuai bestek.
Salah satu sumber yangvtak jauh dari lokasi pekerjaan mengatakan pekerjaaan proyek pengendalian banjir dikerjakan oleh PT. Siltro Putra Mandiri dan ini sungguh memprihatinkan.
“Bangunan tersebut saat ini karena sudah rusak tanpa bisa dimanfaatkan sama sekali untuk pencegahan banjir. Yang hanya terlihat di lokasi, beton tebing proyek pengendalian banjir mengalami kerusakan berat seperti retak, dan patah,”katanya
Ironisnya, proyek itu rusak berat bukan karena diterjang derasnya arus sungai, tapi runtuh sendiri diduga karena dikerjakan asal jadi atau tidak berkualitas. Tutur sumber
tokoh masyarakat Okay Toko menambakan dengan bahasa manado , torang bertanya tanya dan bingung kiapa kang baru Mo tiga bulan itu proyek so ambruk mungkin proyek ini tidak benar dengan masyarakat desa dumoga yang bingung dengan Penangkal banjir tersebut,
(Jmy )