Banyuwangi || Transisinews – Dalam antisipasi tindak kejahatan serta meminalisir terjadinya pelanggaran hukum dan korban jiwa yang di sebabkan oleh perubahan cuaca extreme yang sering terjadi, dalam memberikan rasa aman dan menciptakan situasi perairan pantai selatan dari gangguan yang dapat menyebabkan pertikaian yang di sebabkan oleh oknum tak bertanggung jawab yang dengan sengaja membuat onar supaya terjadi kegaduhan.
Dalam acara tersebut dilaksanakan pada hari Senin, 24/10 mulai pukul 09.53 WIB – selesai. Dalam melakukan kegiatan pemeriksaan hasil tangkapan yang di bawa oleh masyarakat menggunakan sepeda motor dengan sasaran masyarakat nelayan yang berada di sekitar pesisir pantai selatan khususnya masyarakat pelabuhan pancer sekitarnya untuk diberikan himbauan tentang prokes dan memberikan himbauan untuk menjaga keamanan secara bersama-sama serta untuk selalu waspada saat beraktivitas diluar rumah untuk tetap memakai masker, menjaga jarak dan kepada masyarakat nelayan.
Kanit Pos Satpolairud Polresta Banyuwangi unit Pancer Bripka I Wayan Wedhana melaksanakan kegiatan patroli dan sambang kepada masyarakat nelayan dalam rangka pelaksanaan antisipasi serta pencegahan terhadap pelaku tindak kejahatan, juga guna mewujudkan situasi harkamtibmas kondusif menjelang pelaksanaan KTT G-20 di nusa dua bali yg akan berlangsung pada tanggal 15 dan 16 november 2022.
Kegiatan patroli bertujuan untuk mengamankan kawasan perairan pantai pancer dari tindak kejahatan yang dapat menganggu jalannya giat internasional yang diselenggarakan di pulau Bali. Selain itu juga kegiatan yang berlangsung untuk memberikan bimbingan serta penyuluhan dalam meningkatkan keilmuan, pemahaman tentang keamanan dan kenyamanan di wilayah perairan pantai selatan dan memberikan himbauan tentang pentingnya penggunaan alat keselamatan pada saat melaut.
Kasat Polairud Polresta Banyuwangi Kompol Masyhur Ade S.I.K. M.H menjelaskan kegiatan yang dilaksanakan oleh Kanit pos Bripka I Wayan Wedhana dalam rangka meningkatkan keamanan serta pemeriksaan terhadap perahu nelayan sehabis datang melaut dengan menggunakan metode sempling acak dan melakukan pengecekan hasil tangkapan yang di bawa oleh masyarakat untuk di distribusikan ke tempat Pelelangan Ikan serta memberikan pembinaan tentang pentingnya penggunaan alat keselematan dan ketersediaan alat pendukung keselamatan yang ada di dalam perahu.
Wayan menjelaskan kegiatan bertujuan untuk memberikan himbauan kepada nelayan untuk selalu berhati-hati terhadap cuaca extrem saat melaut, pengecekan surat kelengkapan kapal, memberikan masker kepada crew kapal, pengecekan suhu tubuh dan penyemprotan hand sanitizer serta selalu mengenakan jaket keselamatan pada saat melakukan aktivas mencari ikan dikarenakan cuaca yang berubah-ubah dan gelombang besar.
Harapannya dari hasil kegiatan yang dilakukan dengan melakukan interaksi secara langsung dapat menumbuhkan dan terbentuknya komunikasi dengan masyarakat nelayan dalam memberikan informasi apabila ada terdapat orang luar (warga negara asing) yang akan menyebrang ke bali melalui pelabuhan rakyat agar di laporkan kepada pihak keamanan/ Polisi, TNI maupun instansi setempat untuk di lakukan pendataan.
Terciptanya kesadaran masyarakat saat melaut untuk menggunakan alat keselamatan dan waspada dengan cuaca extrem seperti hujan lebat, angin kencang serta memberikan himbauan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan baik dan benar untuk memutus mata rantai Covid-19.(Putra)












