Banyuwangi || Transisinews – Mundurnya pejabat dengan berbagai alasan terkesan melepas tanggung jawab dengan Melempar handuk tanda tak mampu menjadi sorotan publik.
Seorang profesor dari Evans School, Patrick Dobel dalam tulisannya “The Ethics of Resigning” memaparkan tiga kategori landasan atau alasan seorang pejabat publik sudah perlu mengajukan pengunduran diri.
Pertama, landasan yang terkait kesadaran pribadi. Menurut Dobel, seorang pejabat publik seharusnya sudah harus mengundurkan diri jika ia mengetahui atau menyadari jika antusiasme dalam menjalankan fungsi publik mulai menurun.
Alasan kedua berhubungan dengan tanggung jawab resmi. Seorang pejabat publik perlu mengundurkan diri saat ia tak taat pada janji, amanah atau kewajibannya, serta mereka yang tak memiliki kemampuan pribadi pada bidang yang dipimpin.
Alasan terakhir, menurut Dobel, pengunduran diri juga bisa dilakukan saat seseorang tidak dapat mengumpulkan dukungan politik dan publik bahkan jika ia adalah seorang profesional dan memiliki integritas. Bagaimanapun, dukungan publik penting bagi seorang pejabat publik.
Akan tetapi, banyak juga yang mempertahankan jabatannya meski tak mampu , amanah atau tidak mendapat kepercayaan publik.
Coba kita liat bersama Pejabat yang korupsi hingga menjadi terdakwa atau ketahuan teribat kasus-kasus yang memalukan juga tak mengenal istilah mundur. Meskipun sudah banyak indikasi pejabat yang berbuat “memalukan”, tapi mundur justru dianggap sesuatu yang memalukan.
Bahkan kita liat Alasan pejabat mundur bukan karena menyadari bahwa dirinya tidak mampu atau malu-maluin, tetapi semacam bentuk protes dan ngambek kepada tekanan publik, tekanan pihak eksternal bahkan katanya karena adanya ancaman dari pihak eksternal
Undur diri itu sifatnya hanya sebagai bentuk pelampiasan kekecewaan dan ketidakpuasan, bukannya atas kesadaran bahwa dirinya tidak mampu atas amanah yang sudah menjadi tanggung jawabnya.
Saatnya kita semua untuk bertanya dan merefleksi diri. Masihkah ada “budaya malu” yang ada di celah hati kita?…, tim
Oleh : Yahya Umar, SE
Koordinator Forum Netizen Banyuwangi