Bitung- Transisinews.my.id.Salah satu PT Prima Erajaya Bahari yang terletak di Daerah Kelurahan tanjung merah kecamatan Matuari Kota Bitung diduga mencemari Lingkungan karena tidak mengelola Limbahnya dengan baik.
Hal Tersebut mendapatkan tanggapan dari masyarakat sekitarnya. Kalau perusahaan PT Prima Erajaya Bahari diduga melakukan pembuangan limbah sembarangan, ungkap warga yang tidak mau namanya disebut,
“Hal ini menjadi masalah serius untuk masyarakat sekitar yang tinggal di daerah perusahan PT prima Erajaya Bahari yang diduga membuang limbah sembarangan tentunya kami menilai PT Tersebut tidak lakuka kajian yang jelas dari pemerintah,”
Dengan Hal itu berdampak Pada lingkungan masyarakat lahan perkebunan di sekitar perusahaan tersebut. Khususnya warga di Kelurahan Tanjung Merah Lingkungan 3, Kecamatan Matuari, Kota Sulawesi Utara.
“Makanya kami masyarakat sangat Resah atas pembuangan limbah ini Dikarena jelas-jelas mengganggu kehidupan kami masyarakat sekitar,”ujar Warga

Lanjutnya, pembuangan limbah perusahan itu sudah berlangsung lama itu berimbas pada tanaman padi atau pun lahan sawah milik mereka.
“Pembuangan limbah tak hanya mencemarkan lingkungan lewat aliran sungai dan sawah, bahkan masyarakat turut mengeluhkan bau busuk yang ditimbulkan akibat pembuangan limbah itu, kami sudah sering mengeluhkan tapi seperti tidak ada tanggapan sama sekali dari pihak perusahan atau mungkin dianggap enteng masalah pembuangan limbah ini,”keluhnya lagi.
Terpisah, Lurah Tanjung Merah Marlin Lengkong ketika di sambangi di kantornya kelurahan tanjung merah (27/5/2024) sekira pukul 14:18 Wita, tak berada di kantor, dan di sapa lewat WhatSapp (wa) lurah memberi tanggapan lewat pembicaraan dengan awak media bahwa itu tak ada keluhan masyarakat atau kunjungi ke perusahan tersebut untuk ketemu manajernya,.
Berarti kalaupun limbah berlanjut atau pembuangan limbah nanti tunggu laporan masyarakat ataupun keluhan .. seharusnya setiap perusahan ikan harus ada kelengkapan surat ijin limbah, kalaupun ijinnya ada, kenapa melakukan pencemaran lingkungan dengan cara pembuangan limbah yang di duga mengandung CO yang bisa berdampak pada persawahan,
Dan dikutip awak media sudah sempat mau konfirmasi kepada manajernya yang namanya Glen, lewat wa_nya sama sekali respon nya belum bisa ketemu, . Ada apa di saat mau konfirmasi di jawab begitu.. berarti ada apa-apanya di pihak perusahan tersebut.. hingga pada hari ini awak media meminta pihak DLH atau dinas dinas terkait untuk menelusuri perusahan tersebut agar awak media bisa mengetahui
Diduga Apakah si Glen manager perusahan tersebut, sudah ada yang menunggangi dari para petinggi pemerintahan.? maka dari itu kami awak media menghimbau tolong aparat setempat utus tuntas permasalahan limbah tersebut”