Banyuwangi || Transisinews – Dalam kegiatan pembukaan festival barang purbakala yang di selenggarakan oleh dinas pariwisata kabupaten Banyuwangi dengan menggandeng UMKM yang ada di kabupaten dalam memeriahkan kegiatan guna peningkatan ekonomi dan daya beli masyarakat.
Kegiatan yang dimulai pada hari selasa 6-10 September 2022 dan dibuka langsung oleh Wakil Bupati Banyuwangi H. Sugirah bertempat di halaman dinas pariwisata kabupaten Banyuwangi dengan di meriahkan artis kabupaten Banyuwangi Wandra, Faruq sang kendang cilik dan jazz kawitan dalam pembukaan serta memeriahkan kegiatan pameran kebudayaan.
Wakil Bupati Banyuwangi H. Sugirah dalam pembukaan menjelaskan kegiatan yang berlangsung di halaman dinas pariwisata turut di hadiri oleh tamu yang berasal dari bontang dan Jawa Timur dengan bertujuan untuk mengenalkan kebudayaan seni yang ada di Banyuwangi.
Sekertaris Dinas Pariwisata Banyuwangi Ridho menemani Wakil Bupati dan Forkopimda berkeliling tempat berlangsungnya acara pameran festival purbakala serta memberikan penjelasan asal muasal barang-barang sejarah yang tersimpan di museum arsip dinas pariwisata Banyuwangi.
H. Sugirah menambahkan kegiatan pameran purbakala untuk mengingatkan generasi muda tentang barang antik tentang keberadaan dan sejarah barang-barang antik berasal yang bisa menarik wisatawan serta dapat meningkatkan perekonomian Banyuwangi. Nantinya insya Allah ada anggaran tersendiri yang akan dialokasikan buat penggiat seni maupun dinas pariwisata untuk meningkatkan kualitas dalam melestarikan warisan kebudayaan tentang benda-benda bersejarah.
Ridho selaku sekretaris Dinas Pariwisata Banyuwangi menambahkan, kegiatan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang dimana ada penambahan selain pameran kepurbakalaan juga menampilkan karya seni lukis, batu akik, UMKM dan lelang. Untuk barang yang di lelang tergantung dari sang pemilik barang yang akan di lelang, pada saat berkeliling lokasi, wabup tertarik dengan jaman tempo dulu yang dimana tentang foto tentara tempo dulu, nantinya ridho akan menyiapkan file.
Harapannya museum yang ada bukan hanya museum blambangan melainkan di setiap desa harus memiliki museum untuk sebagai ruang edukasi dan belajar dalam mengenal serta melestarikan sejarah untuk cagar budaya.
Pewarta : Putra