Tambahan 3 Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua Mendesak, Solidaritas Generasi Muda – Papua di Malang Raya Siapkan Pelatihan Skill

admin

Malang – Ketua Umum Solidaritas Generasi Muda Papua (SGM-P) Arie Ferdinand Waropen, menilai adanya pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua tidak bisa sekedar untuk menambah wilayah administrasi pemerintahan di Tanah Papua namun harus dapat memberi manfaat berupa Percepatan dan Pemerataan Pembangunan di tanah Papua. Karena itu semua pihak baik Pemerintah, Legislatif dan Masyarakat (Peran Pemuda) harus mampu menjalankan peran dalam porsi tugas dan fungsinya secara bertanggungjawab.

“Secara prinsip dengan melihat raport perjalan pelayanan publik di Papua selama ini yang masih belum mengakomodir semua Kebutuhan Rakyat Papua karena berbagai faktor, salah satunya teritorial Wilayah administrasi Provinsi yang sangat luas dan kedua, Karakteristik Masyarakat dari setiap Wilayah Adat yang juga ikut mempengaruhi kebijakan publik sehingga dengan DOB Papua ini dirasa perlu untuk mengakomodir hal-hal hal-hal yang belum maksimal tersebut. Tentunya dengan harapan besar terjadi Pemerataan Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Papua (OAP)”. ucapnya kepada wartawan, selasa (12/04/2022).

Arie menjelaskan kebijakan DOP Papua tentu menuai banyak tanggapan publik baik pro maupun kontra khususnya Masyarakat Papua. Namun sebagai kaum Intelektual Muda Papua kita harus bisa melihat dari berbagai sudut pandang untuk mendapatkan bagian positifnya. Yang kemudian bisa direspon secara positif khususnya bagi generasi muda Papua dengan kontribusi nyata yang dapat memberikan perubahan bagi Manusia dan Tanah Papua. Misalkan yang sudah jelas harus menjadi konsentrasi kaum muda Papua hari ini adalah dengan Orientasi peningkatan Sumber Daya Manusia Muda Papua dengan terobosan-terobosan serta inovasi dalam pembangunan. Dan SGM-P pun tergerak dibentuk ketika itu (2018) dengan inisiatif untuk membangun SDM Muda Papua yang berdaya saing.

“Solidaritas Generasi Muda-Papua yang kami gagas tiga tahun lalu atas cita-cita agar lahir generasi muda papua yang produktif, berkualitas dan konsisten untuk Papua yang lebih baik” jelas aktivis asal Papua Barat itu.

Arie menambahkan saat ini SGM-P secara struktural dan orientasi program kerja berpusat di Malang Raya dengan beberapa anggota Pemuda dan Mahasiswa asli Papua yang melakukan studi di Jawa Timur, fokus program kerja dengan pemberian ruang pelatihan skill sesuai keahlian kepada anggota/peserta sehingga bisa diterapkan di wilayah kampung halaman masing-masing ketika pulang nanti ke daerah.

“Saya bersama Kelompok ingin berbuat yang kongkrit untuk membangun daerah kami Papua, dan program dengan ruang-ruang pelatihan skill ini salah satu caranya” tandas pria yang pernah beralmamater Universitas Brawijaya ini.

Seperti diketahui persetujuan Daerah Otonomi Baru melalui pemekaran provinsi di Papua itu diambil dalam rapat pleno pengambilan keputusan atas hasil harmonisasi RUU tentang Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah dan Provinsi Pegunungan Tengah, yang digelar di ruang Baleg DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/4/2022). Penamaan 3 calon provinsi baru di Papua itu diusulkan disesuaikan dengan Wilayah Adat. Untuk nama Papua Selatan, yakni Provinsi Ha’Anim; Papua Tengah Provinsi Meepago dan untuk Papua Pegunungan Tengah, Provinsi Lapago.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *